- Malin Kundang menjadi salah satu cerita rakyat paling terkenal di Indonesia. Asal mula cerita ini bisa Anda lihat sendiri di Pantai Air Manis, Sumatera Barat.
"Kukutuk kau jadi batu!" teriak Ibu Malin kepada anaknya. Kalimat itu pasti terngiang di kepala Anda, mewakili satu legenda yang paling terkenal di Ranah Minang.
Dikisahkan, Malin Kundang adalah seorang anak laki-laki yang berlayar mengarungi lautan untuk mengadu nasib di tempat lain. Tapi setelah dirinya dewasa dan memiliki istri cantik jelita, saat kembali ke kampung halaman, Malin malah tak mengenali ibunya sendiri. Sikap durhaka itu menjadikan Ibu Malin murka, dan mengutuk anaknya sendiri menjadi batu.
Tempat yang konon menjadi bukti legenda tersebut adalah Pantai Air Manis di Kecamatan Teluk Kabung, Kabupaten Padang. Di pantai inilah, terdapat batu mirip manusia yang konon adalah Malin. Letaknya sekitar 15 km dari Kota Padang, dengan waktu tempuh 30 menit saja.
Bagi traveler yang menggunakan angkutan umum, tersedia ojek yang bisa disewa dari jalan utama menuju Pantai Air Manis. Cukup membayar Rp 10.000-15.000, Anda akan melewati jalan turunan yang lumayan terjal hingga tiba di bibir pantai. Kemudian terlihatlah, bentangan pasir pantai dengan ombak yang perlahan menyapu bibirnya.
Batu itu berada di dekat pantai. Seperti legendanya, bentuk batu ini mirip seperti manusia yang sedang bersujud. Warga setempat percaya, inilah Malin yang telah dikutuk menjadi batu. Selain itu, batu ini juga disebut Batu Menangis lantaran sering mengeluarkan air mata.
Di dekat batu tersebut, terdapat batu berwujud aneka benda seperti tong dan tali berukuran besar. Konon, itu adalah peninggalan kapal kepunyaan Malin yang ikut membatu. Anda boleh berfoto sepuasnya di tempat ini, sambil mengingat kembali legenda Malin Kundang yang punya pesan moral itu.
Terlepas dari legendanya, Pantai Air Manis adalah tempat wisata favorit bagi keluarga. Tak jarang keluarga piknik dan menggelar tikar di pinggir pantai. Anak-anak bisa berlarian di pasir empuk berwarna abu-abu. Kawasan pantainya pun bersih, sehingga nyaman untuk bermain pasir.
Sekitar 500 meter dari lokasi batu Malin Kundang, terdapat Pulau Pisang Kecil yang bisa disambangi dengan berjalan kaki. Tapi, hal ini hanya bisa dilakukan dari pagi sampai siang hari ketika air masih surut. Selebihnya, Anda boleh menyewa perahu nelayan. Namun hati-hati, ombaknya besar!
"Kukutuk kau jadi batu!" teriak Ibu Malin kepada anaknya. Kalimat itu pasti terngiang di kepala Anda, mewakili satu legenda yang paling terkenal di Ranah Minang.
Dikisahkan, Malin Kundang adalah seorang anak laki-laki yang berlayar mengarungi lautan untuk mengadu nasib di tempat lain. Tapi setelah dirinya dewasa dan memiliki istri cantik jelita, saat kembali ke kampung halaman, Malin malah tak mengenali ibunya sendiri. Sikap durhaka itu menjadikan Ibu Malin murka, dan mengutuk anaknya sendiri menjadi batu.
Tempat yang konon menjadi bukti legenda tersebut adalah Pantai Air Manis di Kecamatan Teluk Kabung, Kabupaten Padang. Di pantai inilah, terdapat batu mirip manusia yang konon adalah Malin. Letaknya sekitar 15 km dari Kota Padang, dengan waktu tempuh 30 menit saja.
Bagi traveler yang menggunakan angkutan umum, tersedia ojek yang bisa disewa dari jalan utama menuju Pantai Air Manis. Cukup membayar Rp 10.000-15.000, Anda akan melewati jalan turunan yang lumayan terjal hingga tiba di bibir pantai. Kemudian terlihatlah, bentangan pasir pantai dengan ombak yang perlahan menyapu bibirnya.
Batu itu berada di dekat pantai. Seperti legendanya, bentuk batu ini mirip seperti manusia yang sedang bersujud. Warga setempat percaya, inilah Malin yang telah dikutuk menjadi batu. Selain itu, batu ini juga disebut Batu Menangis lantaran sering mengeluarkan air mata.
Di dekat batu tersebut, terdapat batu berwujud aneka benda seperti tong dan tali berukuran besar. Konon, itu adalah peninggalan kapal kepunyaan Malin yang ikut membatu. Anda boleh berfoto sepuasnya di tempat ini, sambil mengingat kembali legenda Malin Kundang yang punya pesan moral itu.
Terlepas dari legendanya, Pantai Air Manis adalah tempat wisata favorit bagi keluarga. Tak jarang keluarga piknik dan menggelar tikar di pinggir pantai. Anak-anak bisa berlarian di pasir empuk berwarna abu-abu. Kawasan pantainya pun bersih, sehingga nyaman untuk bermain pasir.
Sekitar 500 meter dari lokasi batu Malin Kundang, terdapat Pulau Pisang Kecil yang bisa disambangi dengan berjalan kaki. Tapi, hal ini hanya bisa dilakukan dari pagi sampai siang hari ketika air masih surut. Selebihnya, Anda boleh menyewa perahu nelayan. Namun hati-hati, ombaknya besar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar